Dulu aku berfikir aku ingin cepat
beranjak dewasa. Tetapi ktika kini kusadar, mengapa saat dewasa ini saat aku
mencapai tinggal di menengah, aku tidak merasakan kebahagiaan yang pernah
kurasakan kala itu setiap hari. Mungkin mereka tidak merasakan apa yang
kurasakan saat ini. Tapi sungguh sedih nian hatiku mengingatnya, apa daya
ingatanku terasa kuat untuk mengngingatnya. Disini kusendiri tak ada yang bisa
kujadian teman juang bersama berjuang di jalan-Nya
Wahai penguasa ke’elokan tak bisa kumenangis di
pangkuanmu, tak bisa ku berjabat tanganmu. Wahai penguasa ketangguhan tak bisa
lagi ku berlindung, tak bisa lagi ku merasakan rangkulan hangatmu. Ku hanya
bisa menyaksikan gambar bergerak yang kupunya tentang kita, dan masih terasa
kesedihannya hingga saat ini. Wahai biru kusaksikan kenangan atas namamu,
senyuman kalian selalu menjadi kenangan indah selalu menjadi yang terbaik
Cempaka#18 sedetik untuk selamanya
catatan harianku : 20 september 2010
By :
C_02#18
Kayanya sedetik untuk selamanya kurang pas dah, seharusnya setahu kan?? jamnya jangan tao bawah tam..., ntar ke injek.. he.
BalasHapus